Masya Allah, Inilah Janji Allah Bagi Siapa Saja Yang Suka Memaafkan Pasangannya.


Siapa juga Anda tentu inginkan pasangan hidup yang sempurna. Mempunyai pasangan hidup yang berakhlak mulia tanpa ada cela, muka rupawan dan kekayaan yang membuatnya hartawan adalah hal sebagai dambaan. Tetapi seringkali sebagai harapan hanya tinggal harapan. Pasangan hidup yang didambakan malah penuh dengan kekeliruan. Tetapi ingat, bila kita sering memaafkan kekeliruan pasangan, ada pahala besar yang tentu kita dapatkan.

Untuk seseorang lelaki, kekeliruan paling utama yang sering dikerjakan yaitu mengidamkan seseorang istri shalihah, berparas cantik, berpenampilan menarik, datang dari keturunan baik-baik dengan harta kekayaan selangit.

Demikian juga untuk seseorang wanita, tentu yang didambakan untuk jadi pasangan hidupnya yaitu lelaki yang shalih, berparas tampan, mempunyai pekerjaan yang mapan, berlaku penuh tanggung jawab serta dapat menundukkan pandangan pada wanita lain di luaran.

Wajar serta manusiawi memang.

Walau demikian bila fakta berkata demikian sebaliknya lantas kita depresi berat lantaran rasa kecewa yang mencapai puncak, itu telah jadi hal serius yang perlu selekasnya diakukan. Terlebih bila ekspetasi tinggi yg tidak berwujud nyata itu pada akhirnya menyebabkan perceraian.

Misalnya lelaki yang saat ini jadi pasangan hidup kita nyatanya yaitu suami yang hobynya tidur sampai larut malam hingga larut malam. Jangankan shalat, sadar bahwa saat shalat sudah melalui juga rasa-rasanya tak. Ia juga suka nongkrong berbarengan beberapa rekannya daripada giat bekerja. Bau badannya menyengat lantaran selain malas mandi, ia juga pec*andu rok*ok yang cukup berat. Sementara saat tidur, dengkurannya seringkali mengganggu serta membangunkan kita di dalam malam.

Lalu mengenai kebersihan tempat tinggal, jangankan menolong membereskan tempat tinggal malah ia jadi menambah seisi tempat tinggal jadi berantakan dengan beragam barang yg tidak jelas kegunaannya. Belum lagi kesukaannya yang sering lupa menempatkan suatu hal. Ia juga sering meledak marah cuma lantaran kekeliruan kecil yang kita kerjakan.

Sungguh menjengkelkan, bukan?

Demikian juga dengan istri yang saat ini menemani hari-hari kita sebagai suami di mana sang istri tidak pernah berdandan untuk seseorang imam keluarga. Pakaian yang dipakainya nyaris jadi pusat percampuran pada bau apek dengan bau keringat. Rambutnya yang panjang, tidak sering ia sisir serta keramasi sampai terlihat gimbal tidak karuan. Ditambah lagi kentutnya demikian kencang serta tidak perduli kita ada di sisinya. Demikian juga langkahnya bicara yang laksana mobil tanpa ada rem.

Kewajibannya sebagai ibu rumah-tangga dilewatkannya demikian saja lantaran ia tidak pintar menjaga tempat tinggal. Lantai yang kotor ia biarlah menebal lantaran jarangnya kesibukan menyapu serta mengepel. Dapur yang harusnya jadi suatu istana untuk seseorang istri seolah seperti kapal pecah setiap ia habis memasak. Diluar itu ia juga pencemburu buta yang bikin kita terasa tak nyaman.

Hobynya yang sukai belanja ia biarlah mengakar tanpa ada pernah lihat keadaan keuangan kita yang usaha keras untuk memenuhi keperluan dasar. Bila berlangsung persoalan, lemparan piring serta gelas juga jadi peluap emosinya yang meledak-ledak.

Satu hari dua hari, satu minggu dua minggu mungkin saja kita masih tetap dapat coba bersabar. Tetapi bila karakter buruk pasangan tidak kunjung beralih, makin lama bakal mengikis ketebalan kesabaran sampai setipis-tipisnya. Bila telah seperti ini, keutuhan mahligai rumah tangga kita mulai dipertaruhkan.

Kepemimpinan kita sebagai seseorang suami bakal mulai diuji. Demikian juga ketaatan kita sebagai seseorang istri dituntut pembuktiannya.

Dalam keadaan tersebut, setan makin berkerumun serta bergembira dan membisikkan anjuran supaya tambah baik bercerai saja pada kita serta pasangan. Naudzubillah!

Bila itu berlangsung, ingatlah baik-baik firman Allah Ta'ala di bawah ini :

 " Dan bergaullah dengan mereka dengan cara pantas. Lalu apabila anda tidak suka pada mereka, (jadi bersabarlah) lantaran mungkin saja anda tidak suka pada suatu hal, walau sebenarnya Allah jadikan padanya kebaikan yang banyak. " (QS. An Nisa : 19)

Ingatlah juga sabda Rasulullah SAW tersebut :

 " Tidaklah seseorang hamba memberi maaf, terkecuali Allah Ta'ala berikan kemuliaan baginya. Serta tidaklah seorang berlaku tawadhu' (rendah hati) lantaran Allah Ta'ala, terkecuali Dia bakal meninggikan derajatnya. " (HR. Muslim)

Jadi bersabarlah serta pertebal kesabaran kita baik sebagai seseorang suami ataupun seseorang istri lantaran pahala memaafkan kekeliruan pasangan sangat besar baik dalam pandangan Allah ataupun dalam pandangan manusia.

Maafkanlah kekeliruan untuk kekeliruannya lantaran dibalik kekeliruannya yg tidak kita gemari, mungkin saja malah Allah jadikan kebaikan yang banyak padanya.

Ingatlah!!!

Memberi maaf bukanlah bermakna merendahkan derajat,

Memberi maaf bukanlah juga perlambang kelemahan,

Tetapi memberi maaf malah bakal menaikkan kemuliaan kita.

0 Response to "Masya Allah, Inilah Janji Allah Bagi Siapa Saja Yang Suka Memaafkan Pasangannya."