Semoga Jadi Inspirasi Kisah Mengharukan ini Tolong Dibagikan ! Bai Fang Li " Kakek Tua Tukang Becak Yang Menyekolahkan 300 Anak Miskin..!!

Awal mulanya Bai adalah seseorang pensiunan yang lalu berniat meneruskan hidupnya dengan pulang ke kampung halamannya. Disuatu saat dia lihat banyak anak – anak kurang mampu yang bekerja di ladang serta sawah.

Anak Bai Fang Li menceritakan “Dia ajukan pertanyaan mengapa banyak anak – anak tak sekolah. Lantas saya katakan kalau mereka anak anak kurang mampu hingga tidak dapat untuk membayar uang sekolah. ayah kemudian khawatir serta lalu menyumbangkan uang 5000 yuan untuk sekolah di kampung halaman kami, ”.

Pada saat itu, Bai Fang Li masih merasa tidak cukup agar bisa menolong anak – anak itu, serta selanjutnya dia mengambil keputusan untuk jadi tukang becak atau penarik becak yang ketika itu umurnya yang telah 74 th..

Awalannya anak – anak Bai mengingatkan ayahnya supaya tak menarik becak lantaran umurnya yang telah tidak muda lagi, terlebih waktu itu pendengarannya telah mulai berkurang, walau demikian saran dari anaknya di acuhkan olehnya.

Semakin banyak saat yang di habiskannya untuk mangkal di tepi rel untuk menanti beberapa penumpang yang menginginkan memakai jasa becaknya. Anaknya menyampaikan bila Beliau senantiasa pergi subuh serta pulang waktu hari telah mulai gelap. /hari beliau sukses menghimpun 20 sampai 30 yuan. Waktu hingga dirumah beliau lantas menaruh uang itu dengan baik.

bai fang li waktu menghimpun duit Lalu, agar bisa jadi besar usahanya dalam penuhi keperluan beberapa anak asuhnya, Beliau lalu geser ke tempat tinggal yang begitu kecil, yang cuma memiliki satu ruangan. Tempat tinggal ada pas di tepi rel, hal semacam itu sangat mungkin supaya dia bisa melay4ni penumpang sepanjang 24 jam. Ketika itu kesungguhannya makin besar, beliau cuma konsumsi makanan seadanya, bahkan juga Ia menggunakan pakaian bekas yang sudah dia dapatkan, hal semacam itu pastinya supaya Ia tak keluarkan banyak uang untuk dianya, tetapi uangnya Ia taruh untuk keperluan beberapa anak asuhnya.

Xu Xiu Xiang, seorang yang bekerja di satu yayasan pendukung pendidikan menyampaikan kalau Bai tak pernah lupa memberi uang untuk ke sekolah bahkan juga tidak segan mengomeli kami supaya uang yang dia berikan benar – benar di kirim ke sekolah. Serta setiap beliau memberi uang itu beliau terasa suka serta beliau menyampaikan bila Ia sudah menyelesaikan misinya lagi.

Disuatu hari, saat umurnya yang telah nyaris 90 th. dan badannya yang semakin ringkih, Beliau datang ke sekolah Tianjin Yao Hua, Lalu beliau menyerahkan sekotak uang paling akhir yang dapat dihimpun olehnya.

Bai Fang Li juga berpesan “Saya telah tak dapat mengayuh becak lagi. Saya tidak bisa menyumbang lagi. Serta ini mungkin saja yaitu uang terakhir yang dapat saya sumbangkan, Saya mengharapkan anak – anak bisa selalu sekolah dengan rajin serta mengharapkan satu waktu mereka memperoleh pekerjaan serta bisa berperan pada negara kita.

Pesan Beliau ini juga lalu disambut tangisan histeris oleh beberapa anak asuhnya. Lantas pada th. 2005, Beliau benar – benar sudah meninggalkan 300 anak asuh yang dibiayai olehnya sepanjang dua dekade. Bai Fang Li sudah didiagnosa menanggung derita kanker paru-paru.
Hingga akhir hidupnya Bai terhitung telah menyumbangkan sebesar 350 ribu Yuan atau sekitaran Rp500 juta.

Untuk menghormati layanan beliau, warga sekitaran Tian Jin lalu sudah bangun monumen Bai. Oleh masyarakat Tian Jian, Bai Fang Li adalah sosok pahlawan mereka yang tidak bisa tergantikan.

Narasi mengharukan kakek tua tukang becak ini sungguh menyentuh hati, bagaimana tak? Di usianya yang telah tua, dia ikhlas berusaha keras agar bisa menyekolahkan anak anak kurang dapat dikotanya yang jumlahnya sampai 300 anak. Penghargaan yang diberikan oleh warga sekitaran Tian Jin padanya sebagai sosok pahlawan adalah penghargaan yang memanglah layak Beliau dapatkan

Mudah-mudahan cerita ini bisa memberikan inspirasi kita semuanya

Tweet